Rabu, 24 Maret 2010

Dengan MOSES, Atasi Malaria

0


KOMPAS.com - Malaria masih menjadi wabah di sejumlah wilayah di Indonesia. Penyakit parasit ini sulit diatasi karena lokasi pasien yang terpencil sehingga tak terjangkau layanan kesehatan yang terbatas. Mengatasi masalah kesehatan itu, kini diperkenalkan sistem Malaria Observation System and Endemic Surveillance atau MOSES, yang memungkinkan diagnosa jarak jauh penyakit ini.

MOSES, yang dirancang tim Bigbang dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan sistem diagnosa jarak jauh malaria yang dapat mempercepat penanganan pasien di daerah yang tidak memiliki fasilitas kesehatan memadai. Caranya, data sampel darah, suhu pasien, dan anamnesa yang diambil di lapangan atau di pusat kesehatan masyarakat setempat dikirim langsung ke server komputer di kantor dinas kesehatan kabupaten/kota melalui telepon seluler yang di dalamnya berisi program MOSES.

Dengan adanya sistem ini, data kondisi pasien itu kemudian dikirim ke tangan dokter yang kompeten di rumah sakit kecamatan atau di mana pun dalam waktu beberapa jam. Setelah melalui proses analisis atau diagnosa stadium penyakit pasien, dokter bisa segera mengeluarkan resep dan dikirim melalui layanan ponsel tersebut.

Sistem ini telah diuji coba di Pemengpeuk, Banten. MOSES juga diuji coba dalam skala laboratorium di Kalipucang Pangandaran, Jawa Barat, dan Papua. Hasilnya menunjukkan resep obat dapat diperoleh kurang dari dua hari. Dengan kecepatan pengobatan, komplikasi yang lebih berat dapat dicegah.

”Selama ini hasil diagnosa baru diterima empat hari oleh petugas kesehatan di Ciamis. Dengan MOSES, proses pengiriman dapat dipercepat,” ungkap David Samuel dari tim Bigbang, yang melakukan uji coba di lapangan. Tim itu juga beranggotakan David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto, dan Inas Luthfi.

Berkat karya inovasi itu, mereka meraih Tanoto Student Research Award 2009. Namun, sebelum itu, tim Bigbang dari Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika ITB ini telah mendapat penghargaan Windows Mobile Award di Mesir dan Asia Pacific ICT Award 2009 untuk karya yang sama.

Sistem MOSES

Sistem MOSES yang mereka kembangkan terdiri dari peranti lunak dan peranti keras. Dengan program peranti lunak itu, dimungkinkan pembacaan data sampel, pengiriman, dan penerimaan citra sampel darah pasien bersangkutan dan data medis lain ke server. Melalui jaringan internet, data tersebut dikirim ke ponsel dokter bersangkutan di ibu kota kecamatan atau puskesmas terdekat untuk kemudian dianalisis.

Program peranti lunak itu di-install dalam peranti keras yang terdiri dari mikroskop yang telah dimodifikasi sehingga dapat dipadukan dengan telepon seluler. Hasil pemeriksaan sampel darah dari mikroskop kemudian dapat langsung dikirim dengan ponsel yang menempel di bagian pangkal mikroskop. Dalam sistem itu juga terpasang server yang menyimpan data tentang jumlah pasien, data pasien seperti umur dan tempat tinggalnya, serta jenis pengobatan yang diberikan.

Untuk menghasilkan MOSES, mereka melakukan penelitian dan rancang bangun sejak Januari 2009. Saat ini mereka telah menghasilkan prototipe ketiga MOSES. "Pengembangan masih terus dilakukan untuk meningkatkan akurasi dan bagaimana mengemas data agar dapat terkirim lebih cepat dan tidak membebani server," urai David.

Karya inovasi itu, jelas Djadji S Satira, Kepala Biro Kemahasiswaan ITB, telah diajukan untuk memperoleh paten dari Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual. Perlindungan paten ini diperlukan untuk pengembangannya ke arah penerapan komersial.

Dukungan pemda

Berkaitan dengan itu, ITB tengah menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk menerapkan MOSES. Dalam hal ini memang diperlukan dukungan pemerintah daerah guna menerapkan sistem tersebut di rumah sakit dan puskesmas, terutama di daerah endemik malaria.

Dalam hal ini, MOSES tak hanya digunakan untuk tujuan medis, tetapi juga menjadi bahan analisis bagi pejabat di dinas kesehatan bagi pengambilan keputusan.

Hal ini dimungkinkan karena data dari server akan dikirim ke kantor dinas kesehatan, rumah sakit, dan ke instansi terkait lainnya.

Karya inovasi para mahasiswa ini memiliki prospek cerah dalam mendukung pengobatan malaria di daerah endemik yang mencapai sekitar 70 persen wilayah negeri ini. Berdasarkan data Program Pembangunan PBB (UNDP), 90 juta orang berada di daerah tersebut, tetapi hanya 10 persen yang tertangani. Karena itu, kecepatan terapi dan pengobatannya akan mencegah terjadinya komplikasi dan akibat fatal.

Selain MOSES, pengembangan sistem telemedicine juga dilalukan peneliti lain di ITB, melalui program riset unggulan. Pemeriksaan tekanan darah dan denyut jantung dapat dilakukan di mana pun dengan alat pengukur elektronis yang portabel, yang dilengkapi sistem telekomunikasi.

Dari peranti seukuran ransel itu, petugas medis dapat segera memperoleh data medis pasien, lalu mengirimkannya ke rumah sakit. Prototipe sistem ini telah dipamerkan dalam Ritech Expo 2009 lalu di Senayan, Jakarta.(YUNI IKAWATI)

Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100324/ttc-dengan-moses-atasi-malaria-566ebb2.html

Jangan Anggap Enteng Dehidrasi!

0


AKARTA, KOMPAS.com — Sekitar separuh orang dewasa dan remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan atau kekurangan air tubuh pada tingkat ringan. Demikian diungkapkan Prof Dr Ir Hardiansyah MS, Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, dalam ceramahnya saat Simposium Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) "Hydration and Health" di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (21/3/2010).

Angka ini diperoleh dari hasil penelitian The Indonesian Hydration Study (Thirst) yang dilakukan melalui pemeriksaan urine di laboratorium terhadap 1.200 sampel di wilayah Jakarta, Lembang, Surabaya, Malang, Makassar, dan Malino. Selain itu, penelitian yang dilakukan secara kolaboratif oleh tiga perguruan tinggi, yakni FEMA IPB, FKM UNAIR, dan FKM UNHAS, ini juga mencatat bahwa kejadian dehidrasi ringan pada remaja lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Selain itu, kejadian dehidrasi ringan pada daerah dataran rendah yang panas lebih tinggi dibandingkan daerah dataran tinggi yang sejuk.

Pemicu terjadinya dehidrasi ringan ini umumnya adalah ketidaktahuan dan kesulitan masyarakat dalam memperoleh air bersih atau air minum. Enam dari sepuluh responden (sekitar 60 persen) dalam penelitian tersebut pun tidak mengetahui bahwa diperlukan air minum yang lebih banyak bagi ibu hamil dan menyusui serta bagi orang yang berada dalam lingkungan dingin.

Terkait hasil-hasil penelitian tersebut, Prof Dr Ir Hardiansyah, MS, mengimbau agar masyarakat jangan lagi meremehkan dehidrasi yang terjadi pada tubuh mereka. "Jangan anggap enteng kekurangan air tubuh," ungkapnya. Kekurangan air sedikit saja dapat menyebabkan berbagai gangguan pada tubuh.

Kekurangan air tubuh 1 persen dapat menimbulkan rasa haus dan gangguan mood; kekurangan air tubuh 2 sampai 3 persen dapat meningkatkan suhu tubuh, rasa haus, dan gangguan stamina; kekurangan air tubuh 4 persen dapat menurunkan kemampuan fisik hingga 25 persen; dan seseorang bisa pingsan apabila kadar air dalam tubuhnya berkurang sampai 7 persen.

Tak hanya itu, penelitian-penelitian mutakhir lain juga menunjukkan bahwa kurangnya asupan cairan, khususnya air ke dalam tubuh, dapat meningkatkan risiko timbulnya penyakit-penyakit seperti batu ginjal, infeksi saluran kencing, kanker usus besar dan saluran kencing, konstipasi, obesitas pada anak dan remaja, hipertensi dan tromboemboli vena, jantung koroner, stroke pembuluh darah otak, gangguan fungsi kelenjar ludah, hingga gangguan kesehatan lansia secara umum.


Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100322/tls-jangan-anggap-enteng-dehidrasi-8d16233.html

Mengapa Sabun Cair Lebih Baik dari Batangan

0


VIVAnews - Pergantian musim alias masa pancaroba memicu beberapa penyakit yang disebabkan kuman. Saat pergantian musim terjadi, tubuh beradaptasi ekstra keras menghadapi perubahan cuaca. Kondisi ini, menimbulkan ketidaknyamanan, juga membuat tubuh mudah terserang penyakit. Seperti, demam, flu, radang tenggorokan, dan alergi.

Untuk menangkis serangan alergi musiman ini, Anda bisa melakukan perlindungan ekstra dengan cara sederhana, yang dikutip dari laman shineyahoo.com berikut ini:

1. Usahakan tidak terlalu sering membuka jendela

Seringkali banyak orang membuka jendela untuk mencari udara segar. Tapi, saat ini, lebih baik tidak terlalu sering membuka jendela. Terutama, di siang hari. Sebab, seperti kita ketahui kualitas udara saat ini makin buruk. Pertimbangkan juga memasang filter udara bagi Anda pengguna AC dalam rumah. Tujuannya untuk membantu membersihkan udara di rumah Anda.

2. Ganti Pakaian setelah tiba di rumah

Kedengarannya memang tidak biasa. Tapi, mengganti pakaian ketika Anda datang dari luar rumah atau tempat kerja, dapat mengurangi jumlah alergen yang masuk kerumah lewat pakaian yang Anda kenakan.

3. Kenakan kacamata hitam

Kacamata hitam memberikan lapisan tambahan perlindungan antara spora serbuk sari di udara dan mata atau bulu mata.

4. Hindari sabun batangan

Sebuah studi baru-baru ini diterbitkan dalam 'Trends in Imunologi' menemukan, sabun batangan mudah menularkan kuman. Sabun batangan seringkali jatuh ke lantai yang mengandung kuman. Entah itu, yang berasal dari kotoran maupun dari air seni yang tak 'terangkut' air mengalir. Lebih baik gunakan sabun cair kemasan untuk melindungi keluarga dari kuman dan alergi.

Sumber : http://id.news.yahoo.com/viva/20100323/tls-mengapa-sabun-cair-lebih-baik-dari-b-34dae5e.html

Jangan Sepelekan Manfaat Sinar Matahari

0


VIVAnews - Banyak orangtua berpikir memberi bayi ASI dan susu formula cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Mereka tak sadar bahwa asupan gizi dari susu tak mampu mencukupi kebutuhan vitamin D pada bayi.

Penelitian terbaru di Amerika Serikat mengungkap, sebagian besar bayi tidak mendapat cukup asupan vitamin D, sekalipun diberi susu formula. Sebanyak sembilan dari 10 bayi yang diberi ASI menerima vitamin D di bawah level yang disarankan dokter.

Sementara studi Centers for Disease Control and Prevention mengungkap, 37 persen bayi yang mengasup susu formula bayi berisiko tinggi kekurangan vitamin D. "Kita harus mendidik agar ibu dan layanan kesehatan masyarakat menyertakan suplemen vitamin D," kata Cria Perrine, ahli gizi yang terlibat dalam studi itu, seperti dikutip dari Health.

Penelitian yang terbit pekan ini dalam Jurnal Pediatric menunjukkan risiko kesehatan akibat kekurangan vitamin D bagi anak dan dewasa. Vitamin D penting bagi kesehatan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan berbagai proses tubuh lainnya.

Terlalu sedikit vitamin D pada anak dikaitkan dengan tulang lunak, peningkatan risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi dan rendahnya kolesterol baik (HDL) di kemudian hari.

Sedangkan defisiensi kekurangan vitamin D pada bayi memicu gangguan rakhitis atau lunak tulang, infeksi pernapasan dan penyakit kronis seperti diabetes tipe 1. Jumlah vitamin D yang dianjurkan harus dikonsumsi bayi dan anak-anak mencapai 200-400 mg setiap hari.

Selain suplemen vitamin D bagi ibu yang menyusui, menjemur bayi dan anak di bawah sinar matahari selama 10-15 menit akan meningkatkan proses produksi vitamin D pada tubuh bayi dan anak. Sinar matahari dikenal sebagai sumber utama vitamin D. Paparan sinar matahari akan merangsang kulit untuk memproduksi vitamin D.


Sumber : http://id.news.yahoo.com/viva/20100324/tls-jangan-sepelekan-manfaat-sinar-matah-34dae5e.html

Tangan Dioperasi karena Keranjingan SMS

0


CHICAGO, KOMPAS.com — Semua hal yang dilakukan secara berlebihan dipastikan menimbulkan efek buruk. Hal itu pula yang dialami seorang remaja putri asal Amerika Serikat yang keranjingan mengirimkan SMS lewat ponsel.

Annie Levitz (16) kini terancam dioperasi kedua tangannya akibat terlalu sering mengirimkan SMS. Bayangkan, dalam sehari dia bisa mengirimkan hingga lebih dari 100 SMS sehingga tak sadar jika tangannya mulai mengalami semacam sindrom kekakuan. Ia sempat kehilangan sensasi dan kepekaan pada kedua tangannya dan tak bisa lagi memegang suatu benda.

Alhasil, ia sekarang harus mengenakan semacam penyangga khusus berbentuk sarung tangan dan mendapatkan suntikan pereda rasa sakit. Doktor menyatakan, Annie menderita carpal tunnel syndrome yang membuat urat saraf pada pergelangan tangannya menjadi kaku. Sindrom ini juga biasanya berkaitan dengan penggunaan keyboard secara berlebihan.

Annie, yang bersekolah di Adlai Stevenson High School Lincolnshire, Illinois, telah mencoba mengurangi kebiasaan mengirimkan SMS hingga separuhnya atau sekitar 50 per hari.

Akan tetapi, tak mudah baginya untuk meredam kebiasaan memencet tombol di ponsel. Bahkan, ia berharap bisa menukar ponsel lamanya dengan sebuah iPhone yang berlayar sentuh (touchscreen) untuk memudahkan kebiasaannya berkirim SMS.

Annie mengaku cemas ketika ia mulai merasakan rasa sakit yang sangat pada tangannya. "Saya mulai kehilangan rasa pada tangan dan menjadi mati rasa. Saat mengambil piring, kemudian terlepas begitu saja dari tangan," ujar gadis yang kini mengaku hanya mengirimkan sekitar 2.000 SMS per bulan.

Setelah mendiagnosis keluhan Annie, tim dokter memasangkan lima sabuk pengait pada kedua tangannya. Ia juga harus diberi suntikan cortisone untuk meredakan rasa sakitnya. Walau begitu, Annie harus tetap menjalani pembedahan untuk menghilangkan ketidaknyamanan pada tangannya.

Dr Sofia Aksentijevich, ahli rheumatologi yang mendiagnosis Annie, mengatakan, kasus ini terbilang tidak biasa di kalangan pasien muda. Seseorang mengalami sindrom carpal tunnel jika tidak bisa lagi menggenggam suatu benda. Pasien juga kehilangan kekuatan untuk menggenggam dan sering kali merasa terbakar, kesemutan, atau mati rasa di sekitar telapak tangan.


Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20100323/tls-tangan-dioperasi-karena-keranjingan-8d16233.html

Selasa, 23 Maret 2010

Praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di Indonesia, dilihat dari Sudut Pandang Etika Bisnis

0

Praktek KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) di Indonesia tergolong cukup tinggi. Contoh di bidang perbankan khususnya, keberadaan UU No. 10 Tahun 1998 ternyata tidak cukup ampuh menjerat atau membuat jera para pelaku KKN. Dari data yang ada , diketahui ada beberapa kasus yang cukup mencolok dengan nominal kerugian negara yang cukup besar.

Sebutlah kasus penyelewengan dana BLBI yang sampai saat ini sudah berlangsung hampir 10 tahun tidak selesai. Para tersangka pelakunya masih ada yang menghirup udara bebas, dan bahkan ada yang di vonis bebas dan masih leluasa menjalankan aktivitas bisnisnya. Yang lebih parah lagi, terungkap juga bukti penyuapan yang melibatkan salah satu pejabat Jampidsus baru- baru ini.

Kasus perbankan lain yang cukup menarik perhatian masyarakat adalah LC fiktif yang merugikan Negara sampai 1.7 Triliun, jumlah uang yang cukup fenomental jika dilihat dari jumlah pelaku yang beberapa gelintir saja. Ini lebih besar dari laba bersih setahun yang bisa diraih BNI tahun 2004.

Peraturan yang mengatur bisnis perbankan sudah cukup lengkap. Sebut saja UU No. 10 Tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No.7 Tahun 1992, sudah sedemikian detail mengatur tentang segala definisi pelanggaran perbankan beserta sanksi yang diancamkan. Sistem audit baik Internal maupun eksternal juga sudah sedemikian lengkap mengatur pengawasan operasional perbankan. Namun masih saja bisa di cari-cari celah untuk melakukan penyimpangan.

Informasi dari berbagai media menyatakan bahwa jumlah para pelaku kejahatan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dari kalangan pebisnis di Indonesia masih cukup banyak. Padahal sudah banyak Undang – undang dan aturan yang merupakan rambu–rambu yang mengatur tentang kegiatan usaha . Pertanyaannya adalah, mengapa para pelaku kejahatan masih saja berani menyimpang dan berbuat curang dalam kegiatan bisnisnya?

1. Seputar Definisi Korupsi
Korupsi adalah persoalan klasik yang telah lama ada. Sejarawan Onghokham menyebutkan bahwa korupsi ada ketika orang mulai melakukan pemisahan antara keuangan pribadi dan keuangan umum. Menurut Onghokham pemisahan keuangan tersebut tidak ada dalam konsep kekuasaan tradisional. Dengan kata lain korupsi mulai dikenal saat sistem politik modern dikenal. Konsepsi mengenai korupsi baru timbul setelah adanya pemisahan antara kepentingan keuangan pribadi dari seorang pejabat negara dan keuangan jabatannya.

Prinsip ini muncul di Barat setelah adanya Revolusi Perancis dan di negara-negara Anglo-Sakson, seperti Inggris dan Amerika Serikat, timbul pada permulaan abad ke-19. Sejak itu penyalahgunaan wewenang demi kepentingan pribadi, khususnya dalam soal keuangan, dianggap sebagai tindak korupsi.

Demokrasi yang muncul di akhir abad ke-18 di Barat melihat pejabat sebagai orang yang diberi wewenang atau otoritas (kekuasaan), karena dipercaya oleh umum. Penyalahgunaan dari kepercayaan tersebut dilihat sebagai penghianatan terhadap kepercayaan yang diberikan. Konsep demokrasi sendiri mensyaratkan suatu sistem yang dibentuk oleh rakyat, dikelola oleh rakyat dan diperuntukkan bagi rakyat.

Konsep politik semacam itu sudah barang tentu berbeda dengan apa yang ada dalam konsep kekuasaan tradisional. Dalam konsep kekuasaan tradidonal raja atau pemimpin adalah negara itu sendiri. Ia tidak mengenal pemisahan antara raja dengan negara yang dipimpinnya. Seorang raja atau pemimpin dapat saja menerima upeti dari bawahannya atau raja menggunakan kekuasaan atau kekayaan negara guna kepentingan dirinya pribadi atau keluarganya.

Perbuatan tersebut tidak dianggap sebagai korupsi, kekuasaan politik yang ada di tangan raja bukan berasal dari rakyat dan ia rakyat sendiri menganggap wajar jika seorang raja memperoleh manfaat pribadi dari kekuasaannya tersebut.

Pengertian korupsi dalam arti modern baru terjadi kalau ada konsepsi dan pengaturan pemisahan keuangan pribadi dan sebagian pejabat sangat penting, sebab seorang raja tradisional tidak dianggap sebagai koruptor jika menggunakan uang negara, karena raja adalah negara itu sendiri. Namun secara tidak sadar sebenarnya konsepsi tentang anti korupsi sudah ada sejak lama, bahkan sebelum pemisahan kekuasaan politik secara modern dikenal. Justru dimana tidak adanya pemisahan antara keuangan dari raja/pejabat negara dengan negara itulah yang memunculkan konsepsi anti korupsi.

Dengan demikian korupsi dapat didefiniskan sebagai suatu tindak penyalahgunaan kekayaan negara (dalam konsep modern), yang melayani kepentingan umum, untuk kepentingan pribadi atau perorangan. Akan tetapi praktek korupsi sendiri, seperti suap atau sogok, kerap ditemui di tengah masyarakat tanpa harus melibatkan hubungan negara.

Istilah korupsi dapat pula mengacu pada pemakaian dana pemerintah untuk tujuan pribadi. Definisi ini tidak hanya menyangkut korupsi moneter yang konvensional, akan tetapi menyangkut pula korupsi politik dan administratif. Seorang administrator yang memanfaatkan kedudukannya untuk menguras pembayaran tidak resmi dari para investor (domestik maupun asing), memakai sumber pemerintah, kedudukan, martabat, status, atau kewenangannnya yang resmi, untuk keuntungan pribadi dapat pula dikategorikan melakukan tindak korupsi.

Definisi ini hampir sama artinya dengan definisi yang dilontarkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam siaran pers yang dikeluarkan oleh Menko Wasbang tentang menghapus KKN dari perekonomian nasional, tanggal 15 Juni 1999, pengertian KKN didefinisikan sebagai praktek kolusi dan nepotisme antara pejabat dengan swasta yang mengandung unsur korupsi atau perlakuan istimewa. Sementara itu batasan operasional KKN didefinisikan sebagai pemberian fasilitas atau perlakuan istimewa oleh pejabat pemerintah/BUMN/BUMD kepada suatu unit ekonomi/badan hukum yang dimiliki pejabat terkait, kerabat atau konconya. Bentuk fasilitas istimewa tersebut meliputi:

a. Pelaksanaan pelelangan yang tidak wajar dan tidak taat azas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah atau dalam rangka kerjasama pemerintah/BUMN/BUMD dengan swasta.
b. Fasilitas kredit, pajak, bea masuk dan cukai yang menyimpang dari ketentuan yang berlaku atau membuat aturan/keputusan untuk itu secara eksklusif.
c. Penetapan harga penjualan atau ruislag yang menyimpang.
Suatu analisa menarik dilontarkan oleh John Girling bahwa korupsi sebenarnya mewakili persepsi yang normatif dari ekses kapitalisme, yaitu kulminasi dari proses yang sistematik dari parktekpraktek kolusi yang terjadi diantara elite politik dan pelaku ekonomi, yang melibatkan kepentingan publik dan kepentingan pribadi (swasta). Dengan kata lain, korupsi terjadi pada saat pelaku ekonomi mencoba memanfaat kekuasaan yang dimiliki oleh elite politik untuk mengejar keuntungan (profit), di luar proses yang sebenarnya. Sementara elite politik sendiri memanfaatkan hubungan tersebut untuk membiayai dirinya sendiri atau bahkan membiayai praktek politik yang dilakukannya.

Konsep demokrasi modern dan kapitalisme telah melahirkan kontradiksi antara kepentingan birokrasi pemerintahan yang harus melayani kepentingan umum dengan perkembangan dan intervensi kepentinngan pasar. Di satu sisi, dengan mandat atas nama rakyat yang diperoleh oleh sistem pemerintahan demokratik, maka ia harus mengedepankan kepentingan rakyat secara umum. Sementara perkembangan kapitalisme, yang juga berkepantingan terhadap birokrasi modern, berbanding terbalik dengan kepentingan umum. Akumulasi modal yang menjadi logika dasar dari kapitalisme mengharuskan adanya kontrol pasar dan jalur distribusi.

Maka untuk meraih kepentingan tersebut tak jarang para pengusaha menggunakan jalur birokrasi publik untuk kepentingan mereka. Inilah yang dikenal sebagai kolusi, yang merupakan bentuk akomodasi normal antara kepentingan politik dan ekonomi. Kolusi merupakan bentuk pra-kondisi dari korupsi. Sudah barang tentu pelaku ekonomi memperoleh manfaat keuntungan ekonomi dari hubungan tersebut. Sementara para elite politik memperoleh keuntungan untuk membiayai kepentingankepentingan politik yang akan mereka raih.

Lantas bagaimana korupsi itu dipraktekkan?
Menurut Onghokham ada dua dimensi dimana korupsi bekerja. Dimensi yang pertama terjadi di tingkat atas, dimana melibatkan penguasa atau pejabat tinggi pemerintahan dan mencakup nilai uang yang cukup besar. Para diktator di Amerika Latin dan Asia Tenggara misalnya berhasil mengumpulkan uang jutaan dollar dari sumber alam dan bantuan luar negeri.

Sementara itu dalam dimensi yang lain, yang umumnya terjadi di kalangan menengah dan bawah, biasanya bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat atau orang banyak. Korupsi yang terjadi di kalangan menengah dan bawah acap menghambat kepentingan kalangan menengah dan bawah itu sendiri, sebagai contoh adalah berbelitnya proses perizinan, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), proses perizinan di imigrasi, atau bahkan pungutan liar yang dilakukan oleh para polisi di jalan-jalan yang dilalui oleh kendaraan bisnis, dan lain sebagainya.

Sejarah sendiri mencatat bahwa Perang Diponegoro, yang terjadi pada tahun 1825-1830, muncul akibat protes rakyat terhadap perbuatan pejabat-pejabat menengah, seperti Demang atau Bekel, dalam soal pungutan pajak, pematokan tanah untuk jalan tol, dan khususnya pungutan-pungutan yang dilakukan oleh para pejabat yang bertanggungjawab terhadap pintu gerbang tol.

2. Definisi Etika dan Etika Bisnis di Indonesia

Sonny Keraf membagi pengertian etika menjadi dua, yaitu:

a. Etika sebagai Moralitas, Etika (Yunani=ethos) = kebiasaan hidup / adat istiadat, berkaitan dengan nilai-nilai. Moralitas (latin=mos)=adat / kebiasaan.n Jadi etika adalah suatu sitem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup yg terwujud dalam pola perilaku ajeg dan terulang dalam kurun waktu lama sebagai kebiasaan.

b. Etika sebagai ilmu , yaitu ilmu yang membahas dan mengkaji nilai dan norma yang diberikan oleh moralitas dan etika dalam pengertian diatas.

Bagaimana posisi teori Etika Bisnis dalam kancah dunia bisnis di Indonsesia? Etika bisnis sendiri sesungguhnya merupakan aplikasi dari etika pribadi para pelaku bisnis itu sendiri dalam dunia usaha. Sonny Keraf dalam bukunya ”Etika Bisnis” menyatakan bahwa dalam tingkat tertentu etika lalu menjadi sebuah ilmu yang sangat luas dan kompleks dan berkaitan dengan seluruh bidang dan aspek kehidupan manusia.

Etika bisnis menjadi semakin penting ketika sistem perekonomian sendiri memberikan tempat bagi adanya perdagangan bebas, persaingan harga dan monopoli perdagangan. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom.

Dalam bukunya yang berjudul ” Etika Bisnis : Tuntutan dan Relevansinya”, DR. A. Sonny Keraf membagi etika dalam tiga norma umum yaitu : Norma sopan santun, norma hukum dan ketiga adalah norma moral. Rendahnya etika para pelaku bisnis terjadi karena rendahnya pemahaman dari norma – norma umum yang sangat mendasar tersebut. Etika adalah suatu yang terbentuk dari proses yang cukup panjang, bahkan sepanjang dari usia seseorang itu sendiri. Etika adalah pelajaran yang di peroleh seseorang mulai dari lahir, sampai tingkat dewasa.

Jadi untuk mendapatkan suatu hasil yang baik dari wujud etika dari seseorang harus mulai di pupuk dari usia kecil. Pelajaran tentang norma-norma dasar harus mulai ditanamkan mulai dari anak usia balita dan berkesinambungan sampai usia dewasa. Dari usia diman ia belum bisa membedakan mana benar – mana salah,sampai dengan usia dimana ia dapat membedakan mana yang benar mana yang salah.

Sonny Keraf juga membagi etika berbisnis dalam beberapa prinsip al.

a. Prinsip Otonomi, adalah sikap dan kemampuan menusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri tentang apa yang dianggapnya paling baik untuk dilakukan.

b. Prinsip Kejujuran, dalam mengikat perjanjian dan kontra k tertentu, senmua pihak (pelaku bisnis dalam hal ini) secara a priori saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak secara tulus dan jujur dalam membuat perjanjian dan kontrak dan lebih dari itu serius serta tulus dan jujur melaksanakan janjinya.

c. Prinsip Keadilan, yang menuntut agar setiap orang diperlakukan dengan sama sesuai dengan peraturan yang adil dan sesuai dengan kriteria rasional obyektif yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Prinsip saling menguntungkan, menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga meguntungkan semua pihak.

e. Integritas Moral, dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar ia perlu menjalankan perusahaan bisnis dengan tetap menjalankan nama baiknya atau nama perusahaannya.

PEMBAHASAN
Mengapa para pelaku kejahatan masih saja berani menyimpang dan berbuat curang dalam kegiatan bisnisnya? Jika ditelusur dari sudut pandang etika bisnis, akar dari semua permasalahan praktek KKN yang melanda dunia perbankan saat ini adalah adanya krisis moral yang sudah begitu parah. Rendahnya moralitas para pelaku bisnis perbankan inilah yang menjadi faktor utama terjadinya kecurangan dan berbagai penyimpangan dalam bisnis .

Seberapapun kuatnya sanksi yang diberikan tak akan mampu membuat gentar para penjahat. UU No. 10 Tahun 1998 yang merupakan penyempurnaan dari UU No.7 Tahun 1992, sudah sedemikian detail mengatur tentang segala definisi pelanggaran perbankan beserta sanksi yang diancamkan. Pasal 49 ayat 1 dengan tegas menyatakan : “Anggota dewan komisaris, direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja:

a.) Membuat atau menyebabkan adanya pencatatan palsu dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank, b.) menghilangkan atau tiidak memasukkan atau menyebabkan ttidak dilakukannya pencatatan dalam pembukuan atau dalam laporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank; c.) mengubah, atau menghilangkan , menyembunyikan menghapus atau menghilangkan adanya suatu pencatatan dalam pembukuan atau dalam leporan, maupun dalam dokumen atau laporan kegiatan usaha, laporan transaksi atau rekening suatu bank, atau dengan sengaja mengubahh , mengaburkan, menghilangkan, menyembunyikan atau merusak catatan pembukuan tersebut; diancam dengan pidana penjara sekurang-kurangnya 5 (lima ) tahun dan paling lama 15 (lima belas) tahun, serta denda sekurang-kurangnya Rp.10.000.000.000 (sepuluh miliar rupiah) dan paling banyak Rp.200.000.000.000 (dua ratus miliar ).

Bagi beberapa orang, keberadaan UU serta sanksi hukum yang diancamkan mungkin saja tidak begitu menakutkan. Jika menilik catatan kasus – kasus sebelumnya ,pelaku yang berhasil tertangkap nyata – nyata tidak diproses secara tegas. Sulitnya menguak dan membuktikan tindak kejahatan perbankan yang melibatkan orang dalam juga menjadi kendala tersendiri.

Seberapapun ketatnya pengawasan akan selalu dicari celah-celah untuk bisa berbuat kecurangan demi keuntungan diri sendiri. Sistem audit yang ada baik internal perusahaan maupun ekternal sudah sedemikian ketatnya mengawasi kegiatan perbankan, namun ada saja celah yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku untuk mengambil keuntungan.. Petugas auditor juga tidak bisa selamanya 24 jam bisa mengawasi operasional bank. Hal ini dimanfaatkan oleh para pelaku yang sudah berpengalaman operasional untuk melaksanakan aksinya selama bertahun- tahun dan merugikan perusahaan dan negara triliunan rupiah.

Jadi , jika dilihat dari nilai konsep etika bisnis, etika seseorang pelaku bisnis dapat mulai ditanamkan semenjak ia masih kecil, ketika di masih merupakan sosok pibadi yang lugu dan utuh bukan seorang pelaku bisnis. Jika para pelaku bisnis sudah memiliki bekal etika bawaan sebagai seorang yang berbudi luhur, maka bisa diharapkan dunia bisnis akan di huni oleh orang – orang yang jujur, dan sangat menghargai kepercayaan orang lain yang di berikan kepadanya. Dunia bisnis akan sangat kondusif, tanpa di nodai oleh praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme.

Dari uraian di atas, dapat diambil beberapa kesimpulan , antara lain:
1. Rendahnya moralitas para pelaku bisnis perbankan inilah yang menjadi faktor utama terjadinya kecurangan dan berbagai penyimpangan dalam bisnis.
2. Etika seseorang dapat mulai ditanamkan semenjak ia masih kecil, ketika dirinya masih merupakan sosok pibadi yang lugu dan utuh.


Sumber : http://organisasi.org/praktek-kkn-korupsi-kolusi-dan-nepotisme-di-indonesia-dilihat-dari-sudut-pandang-etika-bisnis

Sabtu, 06 Maret 2010

Tips Bagaimana Membuka Bisnis Rumah Makan

0


Bisnis rumah makan memang gak pernah mati. bagaimana bisa seperti itu?! iya, bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan.

Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi.

Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut.

Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang.

Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu.

Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana.

Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.

Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung.

Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita.

Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan.

Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya.

Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh notaris.


Sumber : http://bisnisukm.com/tips-membuka-rumah-makan.html

CERDAS MENGELOLA BISNIS MAKANAN

0

Tugas Manajemen Strategik,, tentang Rencana Bisnis


CERDAS MENGELOLA BISNIS MAKANAN

Salah satu kebutuhan mendasar manusia yang tidak pernah hilang adalah makan. Karenanya, dari dapur Anda yang kecil, Anda bisa memulai sebuah bisnis makanan yang bisa mendatangkan banyak peminat.

Apalagi dalam kondisi ekonomi yang serba sulit, ini akan menjadi pilihan yang tepat. Anda dapat terus mengembangkan bisnis tersebut sesuka Anda, kapanpun Anda mau memulainya.

Persiapan pertama untuk memulai bisnis makanan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Selanjutnya, mulai pikirkan masalah operasional dari rencana usaha Anda, seperti masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan dengan rapi.

Memulai usaha makanan merupakan suatu hal yang menarik sekaligus mungkin melelahkan, Namun, bisnis makanan adalah salah satu bisnis yang paling populer dan pilihan yang menguntungkan.

Makanan dapat dengan cepat dan mudah dikembangkan, dan sudah bisa dipastikan permintaan konsumen yang akan selalu stabil dibandingkan bisnis yang lainnya, karena semua orang perlu makan. Dalam berbisnis makanan, Anda dapat memilih beberapa jenis usaha dalam konsentrasi yang sama, seperti rumah makan, chattering, dan yang lainnya.

Biaya untuk memulai bisnis makanan pada umumnya rendah. Anda juga tidak perlu banyak pengalaman atau pendidikan khusus. Usaha ini dapat dijalankan secara total atau paruh waktu saja.

Jika Anda merasa memerlukan bantuan tenaga, keluarga bisa dengan mudah memberikan bantuan. Tentu saja, Anda harus berbicara dengan mereka sebelumnya, dengan asumsi mereka akan menjadi bagian dari usaha Anda.

Pada umumnya makanan dianggap sebagai sebuah kekhasan suatu daerah. Maka, akan sangat baik dan mendatangkan keuntungan yang besar jika Anda memutuskan untuk fokus pada jenis makanan yang berasal dari daerah tertentu, sehingga dapat menarik pelanggan yang tepat.

Selain itu, jaringan yang Anda bangun pada calon konsumen yang Anda bidik akan sangat membantu mempromosikan bisnis makanan yang Anda jalani, sehingga mereka merasa terikat pada Anda, dan pada makanan yang Anda jual pastinya.

Bisnis makanan juga menguntungkan karena tidak terlalu sulit dalam hal perizinan. Anda bisa mendapatkan kontrol penuh pada setiap aspek bisnis sehingga dapat menyesuaikan ritme bisnis agar dapat bekerja lebih baik. Meskipun dalam kondisi ekonomi global yang buruk, bisnis ini selalu dapat bertahan dibandingkan yang lainnya.

Dalam memulai bisnis makanan. Anda harus memikirkan bahwa produk Anda aman dikonsumsi serta mendatangkan profit. Mungkin Anda harus menguji produk Anda terlebih dahulu kepada pihak yang berkompeten untuk memastikan keamanan produk Anda agar tak menjadi masalah di kemudian hari.

Perlu dipikirkan juga outlet penjualan, apakah Anda berencana membuka toko atau bekerjasama dengan pihak lain. Jika anda terjun dalam usaha membuat kue pengantin, Anda bisa bekerjasama dengan pihak wedding organizer.

Dalam bisnis makanan memang tidak dituntut untuk bisa membuat makanan sendiri. Banyak yang sukses di bisnis ini dengan mengambil makanan di tempat lain, lalu menjualnya lagi. Jika Anda pintar memasak tetapi tidak bisa menjual, Anda bisa menitipkannya di kantin atau di tempat yang ramai pengunjung.

Yang paling sering menjadi permasalahan dalam menjalankan bisnis makanan, adalah ketakutan pada diri sendiri. Seperti ketakutan jika produknya tidak laku dan khawatir jika ada keluhan. Untuk itu, selalu persiapkan diri dengan memegang teguh prinsip "Usaha yang berhasil, hanya dapat dicapai melalui proses yang penuh hambatan".


Sumber : AsianBrain.com Content Team