Sabtu, 13 Februari 2010

Tahapan Manajemen Strategi

DUNIA bisnis saat ini berkembang dengan pesat yang menandakan bahwa pesaing bisnis pun semakin banyak. Untuk dapat bertahan maka perusahaan memerlukan strategi agar roda bisnis dapat terus berputar bahkan sampai ke puncak. Untuk dapat membuat strategi yang handal, maka diperlukan manajemen strategi sebagai suatu proses untuk memperoleh strategi yang nantinya dapat dipergunakan untuk menjalankan bisnis.
Menurut Fred R David, manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Dalam prosesnya, manajemen terdiri atas tiga tahap: formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
Formulasi strategi adalah tahap pertama yang harus dilakukan. Dalam tahap ini, dirumuskan beberapa strategi yang dibuat berdasarkan situasi perusahaan. Strategi diformulasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, termasuk di dalamnya bagaimana perusahaan seharusnya bertindak dalam menjalankan bisnisnya. Menurut F R David, isu formulasi strategi mencakup bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang harus ditinggalkan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah harus melakukan ekspansi atau diversifikasi bisnis, apakah harus memasuki pasar internasional, apakah harus merger atau membentuk joint venture dan bagaimana menghindari pengambilalihan secara paksa. Strategi dirumuskan menjadi beberapa strategi kemudian dipilih alternatif strategi yang akan memberikan keuntungan terbanyak.
Setelah tahap pertama selesai, maka selanjutnya adalah mengimplementasikan strategi pada perusahaan. Tahap ini biasa disebut tahap pelaksanaan dalam manajemen strategi. Melaksanakan strategi berarti menggerakkan karyawan dan pimpinannya untuk menempatkan strategi menjadi tindakan. Hal ini hanya bisa dilakukan apabila karyawan dan pimpinan selaku ‘’penduduk’’ perusahaan mau bekerjasama dalam mendukung pelaksanaan strategi yang telah dibuat karena dalam pelaksanaan strategi melibatkan seluruh pihak dalam perusahaan. Jika salah satu pihak tidak bekerjasama, maka akan sulit mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tahap ketiga atau dapat disebut tahap final adalah evaluasi strategi. Strategi yang telah dirumuskan dan diimplementasikan pada akhirnya harus dilihat apakah strategi tersebut berjalan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan perusahaan. Evaluasi adalah alat utama untuk mengetahui keadaan tersebut. Apabila setelah dilakukan evaluasi didapat strategi yang digunakan tidak sesuai maka perlu diterapkan strategi yang lain. Strategi yang ada pun dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Strategi dapat membantu dalam mencapai berbagai hal. Demikian halnya dengan perusahaan. Perusahaan pun membutuhkan strategi dalam mencapai tujuannya. Sesuai dengan tahapan manajemen strategi sebelumnya, maka perusahaan harus dapat melewati ketiga tahapan ini agar dapat menjadi satu tim yang kompetitif karena manajemen strategi adalah tentang mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.
Proses manajemen strategi sendiri dilakukan lebih dari satu kali dalam perusahaan. Selama terjadi kesalahan atau pun menghadapi suatu ancaman, maka perusahaan perlu merumuskan strategi baru. Hal ini menandakan bahwa perlu melalui tahapan manajemen strategis kembali. Sehingga dapat dikatakan bahwa manajemen strategi membantu perusahaan dalam meraih sukses dan mempertahankan bisnisnya.


Oleh : Olga Pua
(Mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Unika De La Salle)

0 komentar:

Posting Komentar