1.Pengertian Manajemen Strategi
Menurut Thomas L.Wheelen – J.David Hunger manajemen strategi adalah serangkaian dari pada keputusan majerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. Kegiatan tersebut terdiri dari perumusan / perencanaan strategi,pelaksanaan / implementasi, dan evaluasi.
2.Tujuan Manajemen Strategi
1). Memberikan Arah Pencapaian Tujuan Organisasi / Perusahaan
Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukan kepada semua pihak kemana arah tujuan organisasi / perusahaan. Karena, arah yang jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi keberhasilan.
2). Membantu Memikirkan Kepentingan Berbagai Pihak
Organisasi / perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan masyarakat luas lainnya yang terkait dengan perusahaan atau disebut dengan istilah Stakeholder Benefits, memegang peranan terhadap sukses atau gagalnya perusahaan.
3). Dapat Mengantisipasi Setiap Perubahan Kembali Secara Merata
Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari esok.
4). Berhubungan dengan Efisiensi dan Efektifitas
Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsentrasikan terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan sesuatu secara lebih baik dan efektif.
3. Proses Pengambilan Keputusan Strategi
1). Pengambilan keputusan yang rasional analisis, yaitu pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan semua alternatif maupun segala akibat dari pilihan yang dapat dilihatnya dan menyusun segala akibatnya tersebut dengan memperhatikan skala pilihan yang pasti dan memilih alternatif yang memberikan hasil maksimum.
2). Pengambilan keputusan secara intuitif emosional, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan perasaan, pengalaman, pemikiran, reflektif, dan naluri dangan menggunakan proses jiwa dibawah sadar.
3). Pengambilan keputusan secara perilaku politis, yaitu pengambilan keputusan dengan menggunakan sejumlah tekanan dari orang lain dan terpengaruh oleh keputusan mereka.
4. Kesimpulan Manajemen Strategi
1). Manajemen strategi pada intinya adalah memilih alternatif strategi yang terbaik bagi organisasi / perusahaan dalam segala hal untuk mendukung gerak usaha perusahaan.
2). Perusahaan harus melaksanakan menajemen strategi secara terus menerus dan harus fleksibel dengan tuntutan kondisi di lapangan.
Sabtu, 13 Februari 2010
MANAJEMEN STRATEGI & KEBIJAKAN PERUSAHAAN
0PENGAMBILAN RESIKO DAN MANAJEMEN STRATEGIK USAHA KECIL
0v Para wirausaha merupakan pengambil resiko yang sudah diperhitungkan. Mereka bergairah menghadapi tantangan. Wirausaha menghindari situasi risiko rendah karena tidak ada tantangannya dan menjauhi situasi risiko tinggi, karena mereka ingin berhasil. Mereka menyukai tantangan yang dapat dicapai.
v Apakah Situasi Berisiko itu?
Situasi berisiko terjadi jika anda diminta membuat pilihan antara dua alternatif atau lebih, yang bakal hasilnya tidak diketahui dan harus dinilai secara obyektif. Situasi ini mengandung potensi kegagalan dan potensi sukses. Semakin besar kemungkinan kerugian, semakin besar risikonya.
Kebanyakan ciri-ciri wirausaha saling berkaitan. Hal ini lebih-lebih berlaku pada perilaku pengambilan risiko. Beberapa kaitan itu antara lain demikian:
· Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovasi serta merupakan bagian penting dalam mengubah ide menjadi realitas.
· Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri
· Pengetahuan realistik mengenai kemampuan-kemampuan anda sendiri juga penting.
v Dalam mengambil keputusan perlu adanya suatu alternatif yang harus diambil, yaitu alternatif yang “mengandung risiko” atau alternatif “konservatif” tergantung pada:
a. Daya tarik setiap alternatif
b. Sejauh mana anda bersedia rugi
c. Kemungkinan relatif sukses dan gagal
d. Seberapa jauh anda meningkatkan.
v Kebanyakan ciri-ciri wirausaha saling berkaitan, antara lain:
Pengambilan risiko berkaitan dengan kreativitas dan inovatif.
Pengambilan risiko berkaitan dengan kepercayaan pada diri sendiri
Pengetahuan realistik.
v Pengambilan Risiko Pribadi
Hal yang hakiki dalam merealisasi potensi anda sendiri sebagai wirausaha.
Contohnya: pengambilan risiko dalam hubungan pribadi dengan istri, teman-teman dan tetangga akan membantu anda memperoleh pengalaman untuk menilai serta mengambil risiko dan mengelakkan risiko yang kecil ganjaran potensialnya.
Mengembangkan Ide-ide Kreatif
Pengambilan risiko dan kreativitas merupakan dua ciri penting para wirausaha. Dengan berusaha menjadi lebih kreatif, anda juga menjadi lebih sadar akan ide-ide yang baik, maka anda akan lebih siap mengambil risiko yang perlu untuk melaksanakan ide-ide anda yang paling produktif.Jangan pernah memaksakan ide anda pada seseorang. Orang memerlukan waktu sebelum dapat menerima sesuatu yang baru. Ide yang melibatkan masa depan organisasi mengandung risiko. Setiap ada rsiko biasanya orang agak ragu-ragu.
Untuk mengurangi risiko ditolaknya suatu ide, saran-saran berikut mungkin dapat menolong:
- Coba utarakan ide anda kepada isteri atau teman-teman anda
- Pilihlah tempat dan waktu untuk mengemukakan ide anda kepada orang lain.
- Kemukakan ide anda sedikit demi sedikit
Tipologi Pengambil Risiko
Anda termasuk tipe pengambil risiko yang mana sedikit banyak pada sejauh mana anda dipengaruhi orang lain, pengalaman lalu anda, situasi anda sekarang dan pengharapan-pengharapan anda terhadap masa depan. Dalam bisnis dibutuhkan pelbagai tipe pengambil risiko.
Pada tingkat-tingkat bawah organisasi dibutuhkan pekerja-pekerja yang terampil dalam melaksanakan hal-hal yang rutin, yang sedikit saja risikonya. Pada tingkat manajemen menengah terdapat lebih banyak kemungkinan untuk pengambilan risiko.
v Mendelegasikan Wewenang dan TanggungJawab
seorang pemimpin harus bisa mengarahkan kegiatan-kegiatan orang dalam usaha mencapai tujuan-tujuan perusahaan. Dan sebagai seorang pemimpin organisasi harus bersedia memberikan wewenang dan tanggungjawab kepada staf dalam kegiatan.
Pengambilan risiko khususnya penting dalam mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada staf anda. Mengijinkan orang lain berperanserta dalam kewenangan anda merupakan ciri dari wirausaha dan berbakat maju. Semakin banyak anda dapat mendelegasikan wewenang secara berhasil, semakin banyak waktu anda untuk menangani kegiatan-kegiatan yang paling berpengaruh atas keberhasilan masa depan organisasi anda.
v Melaksanakan Perubahan
Dalam setiap kegiatan pertama-tama anda harus dapat menentukan apakah terkandung risiko, kekuatan, posisi dan kewenangan anda akan mendapat tantangan. Jika anda tahu bahwa ada sesuatu yang salah dalam bisnis anda, anda haruslah dapat menilai situasi itu secara realistic dan mencoba memecahkannya, Anda haruslah bersedia mengambil tindakan korektif yang diperlukan, yang mungkin akan mengandung risiko tertentu.
Kemampuan mengambil risiko seorang wirausaha akan ditingkatkan oleh:
· Keyakinan pada dirinya
· Kesedian dalam menggunakan kemampuan
· Kemampuan dalam menilai situasi
· Menghadapi situasi risiko sesuai tujuan.
Inovasi dalam bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang berkualitas lebih tinggi adalah hasil dari tindakan para wirausaha, yang bersedia menerima tantangan-tantangan lebih besar dan memikul risiko yang sudah diperhitungkan.
v Mengevaluasi Risiko
Data kuantitatif (angka-angka) akan membantu anda mengevaluasi setiap risiko dan menetapkan tujuan-tujuan anda dan juga memungkinkan anda menggariskan kemajuan secara sistematis. Akhirnya melalui data kuantitatif, anda akan mampu mengukur hasil-hasil yang dicapai dalam hubungan dengan ide-ide semula anda.
Evaluasilah kebutuhan-kebutuhan sebelum memutuskan untuk mengambil risiko.
1. Apakah risiko itu sepadan dengan hasilnya?
2. Bagaimanakah risiko dapat dikurangi?
3. Informasi apakah yang diperlukan sebelum risiko di ambil?
4. Orang-orang dan sumber-sumber daya manakah yang dapat membantu mengurangi risiko dan dan mencapai tujuan?
5. Mengapa risiko ini penting?
6. Apakah kekuatan anda dalam mengambil risiko ini?
7. Apakah anda bersedia berusaha sekuat tenaga untuk mencapai tujuan ini?
8. Apakah yang akan dapat anda capai dengan mengambil risiko itu?
9. Bagaimana anda dapat mengetahui secara kuantitatif bahwa tujuan anda telah tercapai?
10. Apakah halangan-halangan terbesar dalam mencapai tujuan ini?
Dalam bisnis, seperti juga dalam hidup , jelas tidak mungkin mengelakkan risiko. Jika anda mengambil risiko, anda akan menemukan kemampouan anda dan akan lebih yakin pada diri sendiri dan pandangan anda terhadap pengambilan risiko akan lebih positif, karena anda percaya pada kemampuan-kemampuan anda. Dan anda menerima risiko sebagai tantangan-tantangan yang menuntut upaya-upaya anda yang terbaik dalam mencapai tujuan.
Contoh Pengambilan Risiko
Meskipun pengambilan risiko merupakan suatu
1. Taksiran Risiko itu
2. Tujuan dan sasaran
3. Telitilah Alternatif
4. Kumpulkan Informasi dan Ukurlah Alternatif-alternatif
5. Bagaimana Meminimkan Risiko? Rencanakan dan Laksanakan Sebuah Alternatif
1. Taksiran Risiko Itu
Langkah pertama adalah menaksir ada tidaknya risiko di dalam nyayakni apakahterdapat potensi rugi dalam memilih sebuah alternative. Pilihan-pilihan anda adalah:
- Tetaplah pada tingkat permintaan anda yang sekarang
- Membeli peralatan lebih banyak untuk memenuhi permintaan
- Menyewa peralatan untuk memenuhi permintaan
- Mensubkontrakkan kepada pembikin-pembikin yang lebih kecil.
2. Tujuan dan sasaran
Sasaran sebuah perusahaan mungkin dirumuskan: mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan, atau pertumbuhan mantap, atau tidak tumbuh atau pertumbuhan dalam bidang produk lain. Andalah yang harus memutuskan apakah risiko yang muncul itu taat azas dengan tujuan dan sasaran anda. Jika taat azas, proses pengambilan keputusan diteruskan; dan lakukanlah penaksiran alternative yang rinci.
3. Telitilah Alternatif
Pengambilan risiko tertentu (yakni keputusan untuk meluaskan produksi) konsisten dengan sasaran-sasaran perusahaan anda, maka langkah berikutnya adalah mengadakan survai atas pelbagai alternative.
Beberapa pertanyaan bagi anada yamg ingin teliti dalam alternatif :
1. Apakah sebuah alternative akan menyita usaha pribadi anda?
2. Apakah kegagalan akan menjatuhkan prestise social?
3. Anda perlu menentukan biaya keuangan dan biaya-biaya lain untuk setiap alternative yang dapat dijalankan
4. Kumpulkan Informasi dan Ukurlah Alternatif-alternatif
Tahap berikutnya adalah mengumpulkan informasi secara intensif sehingga penaksiran setiap kemungkinan realistic dapat dibuat secara realistic.
Pelbagai akibat sebaiknya ditelusuri terus dengan kesimpulan-kesimpulan logisnya.
- Jika permintaan mendekati titik kejenuhan, apakah modifikasi produk mendorong kenaikan permintaan di pasar baru?
- Apakah terdapat pasar-pasar baru jika kegiatan persaingan mengurangi bagaian pasar yang sekarang?
- Dapatkan peralatan mesin dimodifikasi dengan mudah untuk membuat produk-produk lain?
- Apakah ada kemungkinan para pembekal dan sub kontraktor menaikkan harga-harganya jika permintaan bertambah?
Bagaimana Meminimkan Risiko?
Langkah yang menentukan berisikan penaksiran secara realistic tentang sejauh mana anda dapat mempengaruhi keadaan. Hal ini mengandung unsur-unsur:
Kesadaran yang jelas tentang kemampuan-kemampuan anda dan kekuatan perusahaan
Kreativitas dalam menentukan cara mengubah keadaan (demi keuntungan anda)
Kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan itu; dan
Dorongan, energi dan antusiasme untuk melaksanakan strategi itu.
Rencanakan dan Laksanakan Sebuah Alternatif
Sekali sebuah alternative telah dipilih, maka disusunlah sebuah rencana untuk pelaksanaannya. Rencana ini mengandung sebuah :
- Jadual waktu,
- Rumusan tujuan yang jelas
- Seperangkat rencana darurat untuk pelbagai hasil yang mungkin terjadi
- Sebuah proses umpan balik
3. Manajemen Strategik
Adalah proses pengembangan suatu rencana bisnis untuk menuntun perusahaan sewaktu berjuang mencapai misi, tujuan, dan cita-cita serta untuk menjaga arah tujuan yang diinginkan.
Prosedur Manajemen Strategis Perusahaan Kecil, meliputi :
1. Gunakan horizon perencanaan yang relatif.
2. Tidak formal dan tidak terstruktur
3. Dorong peran karyawan dan pihak luar
4. Jangan mulai penetapkan cita-cita
5. Fokuskan pada berpikir strategi
v Proses Manajemen Strategis terdiri dari 10 langkah:
1. Kembangkan suatu visi yang jelas dan terjemahkan menjadi pertanyaan
misi yang mempunyai arti.
2. Definisikan kompetensi inti perusahaan
3. Berikan penilaian mengenai kekuatan
4. Perhatikan sekeliling untuk mendapatkan peluang
5. Identifikasikan faktor-faktor kunci untuk keberhasilan bisnis
6. Analisa para pesaing
7. Ciptakan tujuan dan cita-cita perusahaan
8. Fomulasikan pilihan-pilihan strategis
9. Jabarkan perencanaan strategis
10. Tetapkan suatu pengendalian yang cermat
Gbr Hal 37 Zimmerer
v Unsur – unsur Pernyataan Misi
1. Apa dasar kepercayaan dan nilai organisasi kita? Apa yang kita bela?
2. Siapa pelanggan sasaran kita?
3. Apa produk dan jasa pokok kita? Apa yang diperlukan tau diinginkan
pelanggan agar mereka puas?
4. Bagimana agar kita dapat lebih memuaskan kebutuhan atau keinginan
mereka?
5. Mengapa pelanggan berurusan dengan kita bukan dengan pesaing?
6. Apa yang mengandung nilai bagi pelanggan? Bagaimana kita dapat
menawarkan nilai yang lebih baik?
7. Apa keunggulan bersaing kita? Apa sumber-sumbernya?
8. Dalam pasar yang bagaimana kita akan memilih untuk bersaing?
9. Siapa yang berkepentingan dengan perusahaan kita?
10. Apa manfaat yang harus dapat kita berikan pada pelanggan 5 tahun terakhir?
Sumber : Zimmerer & Scarborough (2002, 35)
Konsep Manajemen Strategis
01. Pengertian Manajemen Strategis Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategis semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibanding masa-masa sebelumnya. Dalam perekonomian global yang memungkinkan pergerakan barang dan jasa secara bebas diantara berbagai negara, perusahaan-perusahaan terus ditantang untuk semakin kompetitif. Banyak dari perusahaan yang telah meningkatkan tingkat kompetisinya ini menawarkan produk kepada konsumen dengan nilai yang lebih tinggi, dan hal ini sering menghasilkan laba diatas rata-rata (Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,XV) Dengan menggunakan manajemen strategis, perusahaan akhirnya dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten. Memiliki daya saing strategis dan laba diatas rata-rata adalah tantangan untuk perusahaan sebesar AT&T dan kecil seperti halnya sebuah toko. Menurut fakta hanya 2 dari 25 perusahaan industri besar di Amerika Serikat di tahun 1900 yang masih bertahan didalam persaingan bisnis (23 sisanya telah gagal, bergabung/merger dengan perusahaan lainnya atau tidak lagi memiliki skala yang relatif besar dibandingkan dengan pesaingnya). Baru baru ini, Andrew Grove, pimpinan Intel, mengamati bahwa hanya perusahaan paranoid yang dapat bertahan dan berhasil. Perusahaan-perusahaan ini menyadari bahwa keberhasilan saat ini tidak menjamin tingkat daya saing strategis dan laba diatas rata-rata dimasa mendatang. Karenanya perusahaan-perusahaan ini berusaha terus menerus untuk berkembang, sehingga tetap bersaing. Supaya dapat bersaing secara strategis dan memperoleh laba diatas rata-rata, perusahaan harus bisa bersaing dengan cara yang berbeda dengan kondisi sebelumnya. Michael A. Hitt & R. Duane Ireland & Robert E. Hoslisson (1997,18) mengatakan, terdapat beberapa model penting yang ditunjukkan untuk menggambarkan input strategis bagi langkah suatu perusahaan, dan salah satu diantaranya adalah model berbasis sumber daya untuk profitabilitas tinggi (Gambar-3). Model ini mengasumsikan bahwa tiap organisasi merupakan kumpulan sumber daya dan kemampuan unik yang merupakan dasar untuk strategi dan sumber utama profitabilitasnya. Juga diasumsikan bahwa perusahaan memperoleh sumber daya yang berbeda serta mengembangkan kemampuannya yang unik. Karenanya seluruh perusahaan bersaing dalam industri tertentu mungkin tidak memiliki sumber daya atau kemampuan strategis yang sama. Model ini juga mengasumsikan bahwa sumber daya tidak terlalu mudah berpindah antar perusahaan. Perbedaan dalam sumber daya, yang tidak mungkin didapatkan atau ditiru perusahaan lain, serta cara penggunaannya merupakan dasar keunggulan bersaing. Sumber daya adalah input bagi proses produksi perusahaan, seperti barang, modal, kemampuan para pekerjanya, paten, keuangan dan manajer yang berbakat. Umumnya sumber daya perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga katagori, yaitu modal fisik, sumber daya manusia dan organisasi. Satu jenis sumber daya saja mungkin tidak dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Misalnya sepotong mesin canggih hanya dapat menjadi sumber daya yang relevan secara strategis jika digunakan bersama aspek operasi lainnya (seperti pemasaran dan pekerjaan pegawai). Model Berbasis Sumber Daya Untuk Profitabilitas Tinggi Melalui kombinasi dan integrasi sekelompok sumber daya dapat mencapai keunggulan bersaing. Kemampuan adalah kapasitas sekumpulan sumber daya untuk secara integratif melakukan suatu tugas atau aktiivitas. Kemampuan adalah hasil dari suatu kelompok sumber daya terintegrasi. Tidak seluruh sumber daya dan kemampuan perusahaan memiliki potensi seagai dasar keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Potensi ini direalisasikan apabila sumber daya dan kemampuan tersebut berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan. Sumber daya (istilah sumber daya juga mencakup kemampuan) adalah berharga hanya jika memungkinkan perusahaan menggunakan kesempatan dan/atau menetralisir ancaman dalam lingkungan eksternalnya; Sumber daya disebut langka apabila, jika ada, hanya dimiliki oleh sedikit pesaing yang ada maupun yang mungkin ada; Sumber daya disebut tak dapat ditiru apabila perusahaan lain tidak dapat memperolehnya; serta tidak dapat digantikan jika tidak memiliki equivalen yang strategis. Apabila kriteria-kriteria tersebut dipenuhi, sumber daya dan kemampuan menjadi kompetensi inti dan dapat berlaku sebagi dasar keunggulan bersaing perusahaan, daya saing strategis, dan kemampuannya untuk mendapat laba diatas rata-rata. 4. Tugas Ahli Strategi Yang Efektif Kerja keras, analisis yang teliti dan akal sehat merupakan persyaratan keberhasilan seorang ahli strategi. Mantan CEO Apple Computer, John Scully, berusaha tidur satu jam disini dan disana. Dalam menggambarkan kenyataan kerja dalam tahun 1990an, Scully , menyarankan bahwa tidur sepanjang malam adalah ciri jaman agraria dan industrial kuno. “Orang tidak demikian lagi sekarang” katanya “Satu hari adalah 24 jam, bukan hanya jam 8 hingga jam 5” Selain kerja keras, analisis yang menyeluruh dan akal sehat, ahli strategi yang efektif harus dapat berpikir dengan jernih dan melontarkan banyak pertanyaan. Efektifitas strategi mereka akan meningkat apabila mereka dapat menemukan cara bagi yang lain untuk berpikir dan bertanya mengenai apa yang dilakukan perusahaan dan mengapa. Tetapi khususnya, manajer puncak ditantang untuk “berpikir serius dan mendalam-mengenai tujuan organisasi yang mereka pimpin atau fungsi yang mereka lakukan, mengenai strategi, taktik, teknologi, system dan orang-orang yang diperlukan dalam mencapai tujuan tersebut. Juga pertanyaan penting yang harus selalu ditanyakan. Melalui cara berpikir ini, ahli strategi bersama dengan yang lain, meningkatkan kemungkinan untuk mengidentifikasi ide yang inovatif. Apabila ide ini mengarah pada perkembangan kompetensi inti yang berharga, langka, tidak dapat ditiru dan tidak dapat digantikan, maka ide tersebut akan menjadi dasar untuk menggunakan peluang dalam lingkungan usaha mengejar daya saing strategis diperekonomian global. Pekerjaan ahli stratgei tidak sederhana, melainkan terdiri dari situasi keputusan yang tidak terlalu jelas-situasi dimana solusi yang paling efektif tidak dengan mudah dapat ditentukan. Bagaimanapun peluang yang ada dari jenis pekerjaan ini menarik. Pekerjaan ini menawarkan peluang yang menarik untuk berkhayal dan bereaksi. Kata-kata berikut diberikan sebagai saran oleh ayahnya kepada Steven J. Ross, mantan Chairman dan co-CEO Time-Warmer, menjelaskan menariknya ahli strategi: “Ada tiga katagori orang-orang yang pergi kekantor, menaruh kakinya diatas meja dan berkayal selama 12 jam; orang yang tiba pada jam 5 pagi dan bekerja 16 jam, tanpa berhenti sekalipun untuk berkhayal; dan orang yang mengangkat kakinya, berkhayal selama satu jam dan kemudian mengerjakan sesuatu mengenai khayalan tersebut” Ahli strategi memiliki peluang untuk berkhayal dan bertindak, dan yang paling efektif dalam memberikan pandangan (khayalan) untuk secara efektif membantu lainnya dalam menciptakan keunggulan bersaing perusahaan yang berkesinambungan.2. Tantangan Manajemen Strategis
3. Model Berbasis Sumber Daya
Gambar-3
ARTI, PELUANG DAN MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK
0Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat.
1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing
Pembuatan strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki
a. Kompetensi khusus
Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
b. Menciptakan persaingan tidak sempurna
Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
c. Berkesinambungan
Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
d. Kesesuaian dengan lingkungan internal
Keunggulan bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
e. Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata
Sasaran utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi Egalitarianism
Berpikir strategik dalam Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas
Dalam Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalampenyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
Manajemen strategik lebih bersifat lentur/fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan, menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
“Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu dari pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating0 keputusan-keputusan strategis antar fungsi-fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan-tujuan masa datang.”
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
1. Manajemen Strategik terdiri atas tiga proses:
a. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
b. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan.
c. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan jika diperlukan.
2. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/penggabungan aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/akuntansi, operasional/produksi dari sebuah organisasi.
Strategik selalu “memberikan sebuah keuntungan”, sehingga apabila proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi gagal menciptakan keuntungan bagi organisasi tersebut maka dapat dikatakan proses manajemen tersebut bukan manajemen strategik.
Untuk memudahkan pengertian antara strategi dan taktik, kita bisa menggunakan kata tanya “apa” dan “bagaimana”.
Jika kita akan memutuskan “apa” yang seharusnya kita lakukan maka kita akan memutuskan suatu strategi. Jika kita akan memutuskan “bagaimana” untuk mengerjakan sesuatu maka itulah yang dinamakan taktik. Menurut Drucker, strategi adalah mengerjakan sesuatu yang benar (doing the right things) dan taktik adalah mengerjakan sesuatu dengan benar (doing the things right). Sedangkan menurut Karl Van Clausewits, strategi merupakan suatu seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang, sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa taktik merupakan penjabaran operasional jangka pendek dari strategi agar strategi tersebut dapat diterapkan. Karena strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan suatu organisasi, maka strategi memiliki beberapa sifat, yaitu :
1. Menyatu (unified) : menyatukan seluruh bagian-bagian dalam organisasi.
2. Menyeluruh (comprehensif): mencakup seluruh aspek dalam organisasi.
3. Integral (integrated) : seluruh strategi akan cocok/sesuai untuk seluruh tingkatan (corporate, business and functional)
MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK
Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara strategik.
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan suatu hasil yang menguntungkan.
1. Memberikan arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurangi
8. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
RESIKO MANAJEMEN STRATEGIK
Keterlibatan para manajer dalam proses perencanaanstrategik akan menimbulkan beberapa resiloyang perlu diperhitungkan sebelum melakukan proses manajemen strategik, yaitu:
1. Waktu yang digunakan para manajer dalam proses manajemen strategik uingkin mempunyai pengaruh negatif pada tanggung jawab operasional.
2. Apabila para pembuat strategi tidak dilibatkan secara langsung dalam penerapannya maka mereka dapat mengelak tanggung jawab pribadi untuk keputusan-keputusan yang diambil dalam proses perencanaan.
3. Akan timbul kekecewan dari para bawahan yang berpartisipasi dalampenerapan strategi karena tidak tercap[ainya tujuan dan harapan mereka.
Untuk mengatasi resiko-resiko tersebut para manajer perlu dilatih mengamankan atau memperkecil timbulnya resiko dengan cara:
1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
2. Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk mebuat janji-janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh mereka dan bawahannya.
3. Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya usulan atau peningkatan dalam ganjaran.